Belasan Saksi di Periksa, Polresta Bogor Kembali Ungkap Kasus Pembunuhan Noven

Kota Bogor, HRB

Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Bogor Kota yang kembali berusaha mengungkap kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya alias Noven (18) yang merupakan siswi salah satu SMK di Baranangsiang beberapa tahun saat ini kembali memeriksa belasan saksi untuk dimintai keterangan.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Padhila mengatakan, pihaknya memeriksa ulang 18 dari 34 saksi untuk mengungkap pelaku pembunuhan,dari 18 saksi yang diperiksa, 11 diantaranya berasal dari pihak sekolah.

“Kita melakukan upaya dengan melakukan pemeriksaan ulang terhadap 7 orang saksi. Dari 7 saksi ini 5 orang sudah dilakukan pemeriksaan atau konfirmasi ulang. Sementara 2 saksi masih dilakukan pencarian, karena ada perubahan domisili,” kata Kompol Rizka, Rabu 9 Agustus 23.

Sejumlah pihak yang diperiksa dari pihak sekolah merupakan orang orang dekat dan mengenal korban selama berada di sekolah.

“Saksi dari pihak sekolah ada 11 orang yang sudah dilakukan pemeriksaan. Terdiri dari guru, rekan kelas, kakak kelas dan adik kelas korban,” tambahnya.

Rizka menyebut pemeriksaan ulang dilakukan untuk mencari petunjuk soal pelaku. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Puslabfor untuk mengidentifikasi sidik jari pada barang bukti yang ditemukan di lokasi.

“Pemeriksaan tambahan dilakukan untuk menambahkan poin-poin pemeriksaan terkini, dalam rangka memperjelas identitas atau ciri-ciri terduga pelaku. Kita koordinasi dengan Puslabfor terkait pemeriksaan barang bukti yang ditemukan. Koordinasi dengan Pusinafis (Automatic Fingerprint Identification System) untuk mendapatkan petunjuk terkait terduga pelaku,” ujarnya.

Sebelumnya, penyidik Polresta Bogor Kota masih mendalami keterangan 34 saksi terkait kasus pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya alias Noven (18). Dua saksi yang berada di luar Kota Bogor diklarifikasi ulang.

“Sementara ini (saksi) yang di Kota Bogor sudah melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang, sedangkan yang di luar Kota Bogor kita sudah melakukan klarifikasi kepada dua orang,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Padhila, Rabu (12/7).

Noven tewas diduga dibunuh di Jl Riau, Kota Bogor, pada 2019. Penanganan kasus tersebut sempat jalan di tempat hingga akhirnya polisi melakukan olah TKP ulang pada Juli 2023.

Upaya pengungkapan kasus pembunuhan tersebut telah dilakukan oleh pihak Kepolisian dengan dengan berbagai macam cara, keluarga korban bahkan sempat memposting kegelisahannya atas kasus yang menimpa Noven kepada Presiden Joko Widodo saat itu, namun hingga saat ini belum juga menunjukan adanya tanda tanda kasus tersebut akan terungkap

Begal Sadis Beraksi di Kota Bogor, Uang Rp20 Juta Untuk Modal Nikah Raib Digondol

Kota Bogor, HRB – Aksi pembegalan dengan melukai korbannya kembali terjadi di Kota Bogor, kali ini korban AM (25) warga Kampung Sawah Ilir, Jalan Re Abdullah RT 1/9, Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor jadi korban begal sadis pada Senin (30/5/2022) dini hari Jalan Bojongmenteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Kasubsie Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar mengatakan, kejadian berawal saat korban AM yang mengendarai sepeda motornya melintas di sekitar Jalan Bojong Menteng, saat dilokasi korban menemukan dua orang yang sedang mendorong motornya, saat beraada dekat korban salah satu pelaku langsug menendang korban hingga terjatuh.

“Saat kejadian, korban sedang mengendarai motor, kemudian dipepet oleh dua pria yang juga mengendarai motor yang sebelumnya didorong. Korban langsung ditendang dan jatuh dari motor,” ungkap Rachmat, Selasa (31/5).lalu.

saat korban jatuh dari motornya, salah satu pelaku langsung menghapiri korban dan merampas tasersangkut di punggungnya. Tas itu berisi uang Rp 20 juta milik korban.

“Tas korban diambil pelaku, isinya uang Rp 20 juta. Atas kejadian tersebut, korban mengalami luka lecet di lengan tangan kanan dan luka lecet di kaki sebelah kanan,” ujar Rachmat.

Hingga saat ini pihak kepolisian dari Polsek Bogor Barat dibantu Sareskrim Polresta Bogor Kota masih melakukan penyelidikan kasus tersebut.

“Korban sudah melapor ke Polsek Bogor Barat. Kasus ini dalam penyelidikan Satreskim Polresta dan Unit Reskrim Polsek Bogor Barat,” kata Rachmat

Sementara itu, Korban AM mengaku, saat kejadian dirinya sempat melakukan perlawanan dan terlibat duel dengan kedua pelaku begal tersebut.

AM yang merupakan warga Kampung Sawah Ilir, Jalan Re Abdullah RT 1/9, Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor itu jadi korban begal pada Senin (30/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.

Berdasarkan penuturan AM, pagi itu dirinya melintasi Jalan Bojong Menteng tersebut hendak menuju Stasiun Bogor.

“Mau berangkat kerja, emang biasanya berangkat tuh pukul 03.00 WIB, buat ngejar keberangkatan kereta pertama,” ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (31/5/2022).

Dalam perjalanan, kata AM, biasanya dirinya menunggu pemotor lainnya untuk melintasi jalanan tersebut.

Tetapi, saat itu di lokasi kejadian, yang tepatnya di Jalan Bojong Menteng RT 1/11, Kelurahan Pasir Kuda, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, menurutnya tampak sepi.

“Biasanya di pertigaan tuh saya belok kanan jalan yang satunya lagi, tapi nggak tau kenapa saya malah lewat jalan lurus,” katanya.

Beberapa Bagian Bangunan Tampak Masih Belum Terselsaikan, Mungkinkah Bupati Meresmikan Taman Inspirasi DPRD?

Cibinong – Proyek Taman Inspirasi DPRD Kabupaten Bogor yang menurut infonya tak lama lagi akan segera diresmikan buoati Bogor Ade Yasin, rupanya masih menyimpan banyak pertanyaan. Hasil pantauan Rakyat Bogor tampak pengerjaannya yang terkesan asal-asalan pun menguak ke permukaan, terhadap pekerjaan yang menelan duit APBD sebesar Rp6,8 miliar tersebut.

Salah satu hasil pantauan, yakni temuan yakni maaih belum terselesaikan dengan baik kondisi tebing pembatas antara bibir taman dengan Setu Cibinong yang belum rapih seratus persen.

Selain itu, juga ditemukan tidak adanya Alas kerja dalam pembuatan pondasi serta aanstamping yang tidak sesuai. Aanstamping sendiri adalah batu kosong, yang merupakan bagian dari pondasi menerus/batu belah dan disusun di bawah pondasi.

Panjang aanstamping sendiri mengikuti panjang pondasi. Pekerjaan pondasi sendiri terdiri dari: Penggalian tanah hingga kedalaman tanah keras, minimal 60 cm.

Sedangkan Fungsi utama pasir Urug ini adalah membuat stabil permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Dengan begitu, permukaan tanah yang sudah dilapisi pasir dapat memikul beban secara merata.

“Kok dibiarkan menganga begini?. Tidak dirapihkan ya,” ujar Yusuf (48), warga Kandang Roda, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, yang kebetulan ada di lokasi.

Senada dengan Yusuf, Riko, warga Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja juga mengaku miris dengan proyek tersebut. “Jadi kok gini?. Padahal kita tadinya berharap taman ini bisa nyaman dan representatif. Kalau begini jadinya, seperti menghambur-hamburkan uang saja,” kritiknya.

Senada dengan keduanya, Ketua Gerakan Pemuda Nusantara, DPD Kabupaten Bogor, Robbi Faisal juga mengkritik pembangunan taman Inspirasi di komplek perkantoran DPRD Kabupaten Bogor tersebut.

“Sejatinya, kami mendukung upaya Pemkab Bogor membangun taman-taman karena membuat tata wilayah menjadi lebih baik dan nyaman dipandang. Tapi kalau jadinya,seperti ini tentu sangat disayangkan,apalagi ini adanya di kantor DPRD yang merupakan rumah rakyat juga” kata Robbi.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, tentunya akan lebih baik jika dana yang ada dianggarkan untuk menambah penanggulangan dana akibat pendemi.

” anggarannya lebih baik itu untuk kesehatan, UMKM atau apa saja yang berkaitan langsung dengan masyarakat,” paparnya saat dihubungi Rakyat Bogor.

Terlebih kata Robbi saat ini, masih banyak masalah yang berkaitan dengan warga masih menggelayut. Mulai dari kemiskinan, kesehatan hingga pembangunan di pelosok.

“Jangan sampai, cantik diluar tapi bobrok di dalam. Kalau begitu, sungguh mubazir dana miliaran rupiah itu. Bukannya lebih baik untuk pemaksimalan anggaran.

Dari hasil pantauan Rakyat Bogor, Dilokasi Proyek Taman Inspirasi tersebut terdiri beberapa bangunan permanen yakni, bangunan kantin, mushola, dan rumah baca atau perpustakaan,serta taman yang menghadap ke setu Cibinong.

Selain Alas kerja dalam pembuatan pondasi serta aanstamping yang tidak sesuai, Tidak adanya pembatas antara bangunan mushola dengan bibir setu dikhawatirkan membahayakan pengguna, karena jarak antara mushola dan bibir setu kurang dari dua meter.

Untuk diketahui, kegiatan pembangunan taman Inspirasi ini dimulai pada (19/07/2021) di Sekretariat DPRD Kabupaten Bogor dan dikerjakan oleh CV.CIAMPEA JAYA. Dengan pagu Anggaran Rp6.8 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor.

Bea Cukai Bogor Selidiki Dugaan Penggelapan Barang Mewah Oleh GM PT. Simone Accesary

Gunung Putri – Bea Cukai Bogor akan menyelidiki Kasus dugaan penggelapan barang mewah yang di duga dilakukan oleh General Manager PT. Simone Accesary yang beralamat di Gunung Putri Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sejumlah photo yang beredar menunjukan aktifitas barang mewah berupa tas bermerk di duga di gelapkan oleh General Manager (GM) PT. Simone. Dalam photo tersebut barang mewah berupa tas bermerk di kemas dalam sejumlah kemasan tersimpan di dalam mobil dan salah satu ruangan.

Salah seorang Karyawan PT. Simone berinisial OM membenarkan Sejumlah photo dugaan penggelapan tersebut,dan dilakukan oleh GM berinisial Mr.CM

“Iya benar beberapa foto itu, Saat ini memang sudah tersebar, namun beberapa foto tersebut itu sudah agak lama diambilnya kurang lebih beberapa bulan lalu,”ungkap OM.

Ia juga megaku heran dengan dugaan penggelapan barang mewah jenis tas bermerk tersebut karena luput dari pengawasan Bea Cukai.

“Ini bahkan bisa olos dari pantauan Bea Cukai. ada apa ini” jelas dia, melalui telepon selulernya, Jumat (14/1/2021)

Sementara itu, Petugas Penyidik Bea Cukai Bogor, Prayogi Rahmat mengaku akan menyelediki dugaan penggelapan barang mewah yang photo photo nya saat ini tersebar tersebut.

“Kami akan selidiki terlebih dahulu kebenaranya, kita periksa dulu photo itu. dan saya belum bisa memberikan penjelasan,”kata Prayogi Rahmat.

BBKSDA Jabar : Akibat Tambang Kapur, Monyet Ciampea Turun Gunung

Ciampea – BBKSDA Jawa Barat dan LSM Internasional Animal Rescue atau IAR Bogor batal menangkap monyet ekor panjang di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Keeper IAR Bogor Ruli menuturkan, empat buah kandang jerat yang dibawa polisi hutan BBKSDA Jawa Barat akhirnya tidak bisa digunakan karena proses penangkapan monyet ekor panjang di Ciampea bakal tidak akan efektif.

“Ada 59 monyet ekor panjang yang hidup berkelompok, kalau kita tangkap beberapa ekor di antaranya, teman-temannya pasti menyerang petugas. Selain itu, jumlah personel (BBKSDA Jawa Barat dan IAR Bogor) dan kandang jerat yang kurang. Plus, habitatnya yang memang di Gunung Kapur dekat dengan pasar dan pemukiman warga, maka kami batalkan niat menangkap mereka,” kata Ruli.

Sementara itu, polisi hutan BBKSDA Jawa Barat Dani Hamdani mengaku kesulitan dalam menanggani monyet ekor panjang yang berkonflik dengan manusia di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Hal itu karena, bahwa terjadinya konflik tersebut diakibatkan ulah manusia yang telah menggangu habitat monyet ekor panjang. Semakin lama, ia melihat bahwa luas Gunung Kapur dan hutannya, semakin berkurang karena adanya aktivitas usaha tambang.

“Habitat monyet ekor panjang di Gunung Kapur semakin berkurang luasnya, hingga ketersedian makanannya pun juga ikut berkurang. Mereka akhirnya sering turun gunung untuk mencari makan di pemukiman warga maupun Pasar Ciampea Baru,” kata Dani Hamdani.

Ia menambahkan, berdasarkan pengamatannya bersama IAR Bogor, terdapat 59 ekor satwa primata tersebut kerap mencari makan di tempat pembuangan sampah sementara di Pasar Ciampea Baru.

” Jadi, kalau mau mencegah mereka turun gunung, ketersediaan pakannya di Gunung Kapur harus terpenuhi, lalu pengeloal Pasar Ciampea Baru harus membuat tempat pembuangan sampah sementara yang tertutup hingga tidak menarik minat monyet atau kera ekor panjang,” tambahnya.

Dani menjelaskan, cara lain agar tidak terjadi konflik antara manusia dengan monyet ekor panjang, yaitu dengan cara tidak membiasakan diri memberikan makan kepada satwa primata tersebut.

Untuk monyet ekor panjang itu jangan sekali-kali dikasih makan, nanti kalau sudah jadi kebiasaan dan datang lagi ke pemukiman warga. Yang datang juga tidak hanya satu ekor, ia bisa membawa kawanannya,” jelas Dani.

Anggota Polsek Rumpin Ajak Warga Siskamling

Rumpin, HRB – Beberapa waktu silam masyarakat dibuat resah dengan sekelompok remaja atau geng motor (gengster) yang berkonvoi menggunakan motor sambil mengacungkan senjata tajam (tajam) di wilayah Kabupaten Bogor.

Guna memberikan rasa aman atas hal demikian Aipda Asep Rohmat anggota Polsek Rumpin Polres Bogor, lakukan patroli di sejumlah titik diduga dijadikan sebagai berkumpulnya para kelompok remaja atau geng motor. Sabtu malam (01/10/22) lalu.

Aipda Asep ditemui awak media pada saat melakukan patroli mengatakan, pada malam ini dirinya melakukan patroli bersama anggota linmas dan tokoh masyarakat di wilayah binaannya di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor.

“Selaku Bhabinkamtibmas di Desa Sukamulya, sudah menjadi kewajiban saya menjaga ketentraman warga desa yang saya bina ini. Makanya, saya bersama anggota linmas serta tokoh masyarakat sekitar juga turut serta melaksanakan patroli malam,” katanya.

Perlu diketahui Desa Sukamulya berbatasan langsung dengan Kecamatan Cisauk Tangerang Selatan, tidak menutup kemungkinan adanya sekelompok remaja atau geng motor dari luar daerah masuk ke wilayah kabupaten Bogor.

“Untuk memastikan tidak terjadinya hal demikian serta hal-hal lainnya saya bersama anggota linmas melakukan patroli di mulai pada pukul 22:00 wib sampai menjelang pagi,” ungkapnya.

Dirinya pun sudah memberikan instruksi kepada seluruh warga Desa Sukamulya, agar kegiatan Siskamling di wilayah mereka masing-masing.

“Untuk memberikan rasa aman atas keresahan yang dirasakan masyarakat saya meminta dan mengintegrasikan kepada para ketua RT/RW serta tokoh pemuda agar melakukan patroli di wilayahnya masing-masing jangan sampai terjadi hal serupa yang terjadi di kecamatan Ciseeng beberapa waktu silam,” pungkasnya. */Axl

Anggota DPRD Jabar, Kritisi Dugaan Pungli SMAN 1 Cileungsi

CILEUNGSI-Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Cecep Gogom yang merupakan Politisi Partai Gerindra ini, mengatakan jika dugaan pungutan yang dilakukan oleh pihak SMAN 1 Cileungsi, dalam bentuk apapun adalah suatu hal yang melanggar aturan. Apalagi jika alasan utama dilakukannya pungutan tersebut adalah untuk membayar tenaga honorer di sekolah.

“Kami dari DPRD sudah memperjuangkan agar tenaga honorer di bidang pendidikan, untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Dan itu sudah direalisasikan,” kata Cecep Gogom, kepada HRB, Senin (23/08/2021).

Politisi Partai Gerindra ini, menegaskan tidak ada alasan bagi lembaga pendidikan negeri meminta pungutan kepada orang tua siswa dengan dalih untuk membayar gaji honorer. Sebagai anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat yang membidangi pendidikan, Gogom akan menindaklanjuti laporan mengenai adanya pungutan di SMAN 1 Cileungsi, baik untuk siswa baru ataupun siswa yang naik kelas.

“Pasti akan kita tindaklanjuti dan kita kroscek di lapangan melalui kantor cabang dinas pendidikan provinsi di kabupaten Bogor,” ujarnya.

Gogom mengatakan, pemerintah sudah berkomitmen untuk memfasilitasi pendidikan dengan alokasi anggaran yang cukup besar. Hal itu guna meringankan beban masyarakat, sehingga tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran agar anaknya bisa mengenyam pendidikan.

“Pemerintah sudah memfasilitasi semua kebutuhan pendidikan. Jadi tidak dibenarkan adanya pungutan terhadap orang tua siswa,” tukasnya.

Sebelumnya, orang tua murid mengaku, adanya partisipasi dari orang tua akan dipergunakan pihak sekolah untuk membayar gaji gunu honorer serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. Selain itu, dana tersebut juga akan dipergunakan untuk membeli konsumsi di sekolah.

“Kami memang diundang untuk rapat dengan sekolah. Dalam rapat tersebut perwakilan sekolah dan komite menjelaskan jika dana dari pemerintah tidak cukup untuk membiayai berbagai keperluan sekolah, kata JS salahsatu orang tua siswa SMAN 1 Cileungsi.

Menurut JS, dari hasil pertemuan tersebut orang tua murid diharapkan berpartisipasi untuk membantu sekolah untuk memenuhi berbagai kebutuhan operasional sekolah. Salahsatunya adalah untuk membayar gaji puluhan tenaga honorer di SMAN 1 Cileungsi.

“Bilangnya sih untuk membayar gaji guru honorer, meningkatkan kesejahteraan guru serta untuk konsumsi,” tuturnya.

Dirinya membeberkan, jumlah uang yang diminta oleh pihak sekolah dari orang tua siswa yakni minimal Rp 1,2 juta. Jadi jika ada yang menyumbang Rp 1 juta ke bawah tidak diterima oleh pihak sekolah.

“Jadi sumbangannua itu minimal Rp 1,2 juta. Kalau kurang dari Rp 1 juta, pihak sekolah tidak mau menerima. Kalau lebih ya lebih bagus,” ujar JS.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cileungsi, Apandi yang dikonfirmasi terkait hal ini belum bisa memberikan statemennya, meski sudah beberapa kali dihubungi melalui telepon selularnya. Begitupun dengan Humas SMAN 1 Cileungsi yang tidak mau merespon konfirmasi dari wartawan.(Fik/As)

Anggota DPRD Dadeng Wahyudi: Pemkab Bantu Investor Baru

Cibinong – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bogor Dadeng Wahyudi, meminta pemerintah daerah merespons kehadiran tempat wisata dan restoran baru yang hadir di tengah pandemi COVID-19.

Menurut Dadeng, kehadiran tempat wisata dan restoran baru bisa berdampak positif bagi pendapatan asli daerah (PAD). Ia mencontohkan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor. Beberapa tempat wisata dan restoran maupun sejenisnya banyak bermunculan di tengah pandemi.

Hal ini menurut Dadeng, menjadi peluang untuk memulihkan perekonomian masyarakat yang terkena dampak COVID-19.

“Sudah pasti banyak wisatawan yang ingin berlibur ke kawasan Puncak, dan menikmati makanan di restoran. Ini sangat positif, karena secara otomatis akan meningkatkan pendapatan, terutama bagi masyarakat sekitar,” kata Dadeng, Selasa 14 September 2021.

Namun, di sisi lain, Dadeng mengakui banyak tempat wisata baru maupun tempat usaha lainnya yang kerap berbenturan dengan pemerintah daerah maupun masyarakat. Hal yang paling terjadi adalah soal perizinan. Padahal, kehadiran usaha baru ini harusnya direspons dengan baik dengan memberikan fasilitas oleh pemerintah daerah, salah satunya kemudahan legalitas.

“Kalau berdampak pada pendapatan itu lebih baik. Jangan sampai kehadiran tempat usaha ini memicu konflik antara pemerintah daerah, masyarakat dan investor,” terang politisi PKS ini.

Sebab, hal ini yang kemudian akan menghambat investasi di Kabupaten Bogor.

“Seharusnya Kabupaten Bogor mendorong kenyamanan investasi untuk investor agar mau menanamkan modalnya di kita, bukan menakut-nakuti, salah main ontrog saja,” ucap Dadeng. Begitu juga dengan masyarakat yang menolak keberadaan tempat wisata harusnya bisa mendukung.

“Jangan sampai masyarakat ikut mengeruduk. Masalah ini bisa dibicarakan dengan duduk bareng dengan investor, pemda dan masyarakat. Siapa tahu tempat usaha itu bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ucap wakil Ketua Fraksi PKS Kabupaten Bogor ini.

Apalagi, pemerintah melalui Menteri Dalam Negeri (Mendagri) baru saja mengeluarkan Inmendagri Nomor 43/2021, dimana ada kelonggaran beberapa aturan di wilayah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3, termasuk di Kabupaten Bogor.

Dalam aturan itu, pemerintah sudah mengizinkan tempat usaha seperti restoran, rumah makan dan sejenisnya untuk beroperasi hingga pukul 21.00 WIB dengan kapasitas maksimal 75 persen pengunjung.

“Artinya, ini harus dimanfaatkan betul oleh pemerintah dengan memberikan fasilitasi kepada investor. Kalau masalah legalitas, mudahkan,” terang Dadeng.(dkw/prb)

Anggota DPR Dukung Realisasi Pembangunan Akses Jalan Wisata

JONGGOL, HRB – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Komisi V, Mulyadi, menyempatkan diri untuk datang saat kegiatan launching pembangunan betonisasi Jalan Desa yang menuju lokasi wisata religi makam Mbah Jago Gunung Payung Makagupay, tepatnya di Kampung Kujang Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Senin (01/08 2022).

Menurut Mulyadi yang merupakan putra daerah Jonggol, bahwa dirinya bersyukur karena inisiasinya dari usaha program penyerapan aspirasi dan penyampaian usulan kepada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi (KDPDTT) bisa terwujudkan.

Tak lupa, ia pun berharap agar program ini bisa memberikan manfaat, dan bisa meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. “Saya minta supaya proyek ini bisa direalisasikan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat sasaran, serta bisa dipertanggung jawabkan,” katanya.

Ia menambahkan, bahwa upaya-upaya kepada masyarakat, khususnya di daerah pemilihan sudah dibuktikan dirinya. Seperti hari ini betonisasi, pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan kujang ke Jepra, sedang proses tender, termasuk bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS), Sandes, P33i dan banyak lagi

Kepala Desa Jonggol, Yofi mengucapkan terimakasih terhadap anggota dewan yang sudah memperjuangkan aspirasi masyarakatnya. Sehingga, hari ini masyarakat bisa melihat launching dan melaporkan progress pengerjaannya kepada Kementerian KDPDTT. “Atas nama warga Jonggol, saya mengucapkan terimakasih kepada semua stakeholder,” katanya.

Sekedar informasi, peningkatan kawasan wisata dalam bentuk upaya betonisasi jalan wisata ini dengan volume sepanjang 630 Meter. Akses jalan desa ini merupakan jalur menuju wisata religi makam mbah jago gunung payung.